Ada anggapan sebagian orang bahwa dengan belajar sempoa berarti kita mundur dalam metode pembelajaran matematika, karena sempoa itu lebih identik dengan TEMPO DOELOE. Anggapan tersebut ada benarnya, karena metode perhitungan menggunakan sempoa memang digunakan orang sejak ratusan tahun yang lalu. Tetapi, perhitungan ala sempoa modern, ternyata berbeda. Ala sempoa dalam perhitungan aritmetika merupakan pengenalan cara berhitung cepat tanpa harus membayangkan banyaknya angka-angka, tetapi diganti dengan bayangan gerakan biji sempoa yang sederhana.
Keahlian menggunakan alat sempoa bukanlah tujuan akhir dalam pembelajaran sempoa. karena sempoa hanyalah perantara agar bisa berhitung secara mental (tanpa menggunakan alat). Maka pendidikan sempoa lebih dikenal dengan nama "Pendidikan Mental Aritmetika". Aritmetika adalah dasar dari ilmu matematika dan pelajaran lain yang berkaitan dengan angka-angka. Aritmetika meliputi empat hal: penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Sempoa juga dikembangkan menjadi sebuah "Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak". Karena dasar dari pelajaran sempoa adalah optimalisasi otak kiri anak (dengan angka-angka) dan otak kanan anak (dengan gerakan biji-biji sempoa). Itulah dua potensi dasar yang sering terabaikan salah satunya pada kebanyakan sistem pendidikan anak.
Sebagai hasil dari sistem pendidikan Sempoa ini, seorang anak dapat berhitung dengan sangat cepat bahkan melebihi kecepatan gerakan tangan dalam menekan tombol-tombol kalkulator ketika dibacakan soal-soal aritmetika. Udah pernah nonton shownya? di tv (pernah ada di Space toon) atau pada kunjungan-kunjungan Lembaga pendidikan mental aritmetika? Jangan berfikir itu sulap atau rekayasa! jangan juga berfikir bahwa anaknya adalah anak ajaib yang hanya ada satu dari sejuta anak! yang anda lihat itu adalah ril kemampuan yang dimiliki anak manakala dia sudah terlatih berhitung menggunakan metode sempoa. Nggak percaya? bikin aja soal sendiri di kertas! Lalu tanyakan ke anak tersebut dengan bacaan secepat mungkin. Bisa kan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar