Senin, November 18, 2013

Tulisan di Mobil

Tulisan di Mobil   Ini adalah tulisan pertamaku dari serial tulisan yang kurencanakan berjudul: Kisah-kisah Nyata Menginspirasi, Merubah kondisi menjadi peluang. Tulisan ini kubuat di atas mobil dalam perjalanan dari Suka Maju ke Kotobaru kecamatan Singingi Hilir. Jarak kedua desa ini lebih kurang 20 KM dengan jalan semi permanen, sebagian aspal, sebagian sirtu dan tanah. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadiku yang sering menghabiskan waktu sia-sia di atas mobil. Dulu, aku sering tidur dalam bepergian. Tapi sekarang aku terbiasa berimajinasi dan memikirkan ide-ide baru di perjalanan. Ceritanya begini... Beberapa hari yang lalu aku mengikuti pelatihan menulis bagi guru di sekolah. Kami dimotivasi untuk menjadi penulis. Soalnya, peran guru sebagai pendidik pasti memiliki bekal-bekal berharga yang bisa dishare kepada banyak orang. Barangkali anda juga punya pengalaman serupa dengan saya. Apa yang anda pikirkan kalau melihat orang-orang terdekat anda menghabiskan waktu dengan percuma tanpa ada yang ia hasilkan? Mungkin anda jengkel, bahkan boleh jadi mengata-ngatai mereka. Tapi boleh jadi, kondisi itu kadangkala menimpa kita sendiri kan? Lalu bagaimana sikap kita andai kita sudah menyadari sedang berada dalam kelalaian dan penyia-nyiaan waktu.   Saya ingin berikan sebuah contoh: mungkin anda sering menjadi penumpang di mobil selama berjam-jam. Nah, apa yang biasa anda lakukan ketika anda menjadi penumpang travel atau sejenisnya? Izinkan saya mengajukan dua contoh alternatif kegiatan yang insya Allah bermanfaat buat anda: pertama, membaca al Qurán, dan yang kedua menulis. Mungkin anda akan protes atau minimal berfikir bahwa ini pekerjaan yang tidak normal. Bukankah membaca al Qurán itu bisa kita lakukan di masjid, dan menulis itu bisa kita lakukan di sekolah atau di rumah dalam kondisi tenang. Kalau itu yang anda pikirkan, izinkan saya memberikan jawabannya.   Membaca al Qurán memang lebih afdhal dilakukan di masjid. Tapi tidak ada salahnya anda memperkaya tempat tilawah salah satunya di atas mobil. Bagaimana caranya? Apakah anda mulai berfikir untuk membuka mushaf di mobil? Saya anjurkan jangan lakukan itu karena itu bisa merusak kesehatan mata anda. Memang untuk mendapatkan suatu kenyamanan baru, terkadang butuh waktu lama untuk mengkondisikannya. Pernahkah anda mendengar orang yang memurajaah hafalan al Qurannya pada saat jalan kaki dari rumahnya ke kantor? Pernahkan anda mendengar orang yang mengkhatam al quránnya saat memperbaiki pagar rumahnya? Membaca al Qurán di mobil tidak akan lebih sulit dari dua contoh di atas. Tapi saya anjurkan anda untuk membekali diri dengan hafalan al qurán. Kalaupun tidak punya hafalan berjuz-juz al Qurán minimal kita punya hafalan satu juz saja, itu sudah menjadi modal untuk membaca al Quran tanpa mushaf. Kalau anda menghabiskan waktu satu setengah jam untuk memurajaah satu juz hafalan anda, berarti tiga jam perjalanan anda sudah memurajaah hafalan sebanyak dua kali. Luar biasa. Bayangkan anda hanya menghabiskan waktu di mobil dengan hayalan-hayalan tanpa ujung.   Pertanyaan kedua yang mungkin anda fikirkan, bagaimana mungkin saya akan bisa menulis di atas mobil. Untuk yang satu ini, izinkan saya menceritakan apa yang sedang saya lakukan sekarang. Kalau anda berfikir ingin menyiapkan pena dan lembaran-lembaran kertas untuk menulis di mobil, saya anjurkan untuk mengurung niat itu. Kenapa begitu? Saya khawatir beberapa bulan ke depan anda akan mendapatkan permasalahan dengan mata. Kalau anda sempat berfikir untuk membuka laptop dan mengetik di atas mobil, saya sarankan juga untuk membatalkan niat ini karena itu akan menyebabkan kerusaakan dini  pada laptop anda. Sekedar diketahui saja, laptop yang dalam kondisi hidup kemudian dibawa dalam kondisi bergoyang akan mempercepat kerusakannya. Anda bisa byangkan perjalanan yang sedang saya tempuh sekarang, sebagian besar jalan di sini tidak beraspal, berbelok-belok, dan banyak lubangnya. Habis sopirnya suka ngebut lagi, sehingga kawan-kawanku menyebutnya sebagai sopir medan, walaupun belum pernah ke medan, hehe... Nah, dengan kondisi itu, apakah anda masih yakin untuk mengorbankan laptop anda?   Sekarang aku benar-benar ingin berbagi pengalaman dengan anda. Yang aku lakukan sekarang adalah mengetik di atas mobil. Tapi saya bukan mengetiknya di laptop. Sebelum saya lanjutkan, satu pertanyaan dulu buat anda. Apakah anda saat ini punya hape dengan aplikasi android? Semisal tablet, note, atau yang lebih kecil lagi? Asalkan di dalamnya tersedia aplikasi untuk pengetikan seperti word. Kalau anda punya itu, berarti anda hampir saja bisa melakukannya. Belilah keyboard eksternal untuk android anda. Keyboard yang memungkin anda untuk mengetik sepuluh jari. Jangan terlalu kecil, tapi carilah yang sepraktis mungkin. Keyboard yang saya pakai saat ini tidak terlalu besar, tetapi jarak tut perhurufnya sudah standar seperti keyboard-keyboard komputer biasa. Untuk bisa melakukan hal di atas, ada beberapa tahapan yang perlu anda lakukan.   Pertama, berlatihlah untuk bisa mengetik sepuluh jari tanpa melihat keyboard. Wah, wah, wah ... Inilah yang repot. Jangankan saya, teman saya yang sarjana komputer saja kalau mengetik masih sebelas jari, alias dua telunjuk kiri dan kanan. Bagaimana mungkin saya secepat itu bisa terlatih mengetik sepuluh jari? Asalkan anda mau, saya akan tunjukkan caranya. Hal yang terpenting adalah, sediakan waktu dua jam sehari. Selama dua pekan insya Allah anda sudah bisa mengetik sepuluh jari. Kalau anda hanya bisa menyediakan waktu satu jam sehari, berarti waktu yang anda habiskan menjadi sebulan, dan begitu seterusnya. Kunci yang terpenting adalah konsisten meluangkan waktu. Kalau dari awal anda punya komitmen dua jam, maka pertahankanlahh dua jam itu. Kalau rasanya hanya sanggup satu jam, maka tetapkanlah satu jam tapi harus konsisten menjaganya. Ingat, untuk menjaga konsistensi dua pekan itu lebih gampang lho dibandingkan satu bulan. Penyakit kebanyakan orang bukanlah tidak bisa melakukan hal yang bermanfaat, melainkan ketidakmampuan untuk menjaga konsistensi dalam melakukannya. Bagaimana dengan materi latihannya? Gampang saja, tinggal hubungi saya aja ke nomor 081275408090, saya akan share materi itu secara gratis lho buat anda.   Kalau anda sudah bisa mengetik sepuluh jari, latihan berikutnya adalah membiasakan menulis dalam kondisi tenang. Misalnya menjelang tidur, pada saat anggota keluarga anda sudah tidur semuanya. Cobalah hidupkan laptop atau tablet anda mengetiklah tanpa perlu mengetahui apakah hasil tulisan anda bagus atau tidak. Tidak  perlu mengeditnya saaat mengetik. Ketik aja terus tanpa perlu memandang apa yang terjadi dengan layar komputer anda, kecuali memastikan bahwa ketikan anda bertambah atau tidak. Lakukan itu sekitar satu jam setiap  malamnya. Keesokan harinya, cobalah membaca apa yang anda ketik malam itu. Mungkin anda akan berfikir, ini tulisan saya atau tidak. Kenapa begitu? Karena biasa, anda tidak menyadari bahwa anda akan begitu hebatnya menghasilkan sebuat tulisan seperti itu. Tiba-tiba anda berfikir, ternyata saya telah menghasilkan sesuatu  yang besar.   Untuk apa membiasakan diri menulis dalam kondisi tenang? Karena orang yang akan mampu membuat tulisan-tulisan dalam berbagai kondisi hanyalah orang yang sudah terbiasa menulis, awalnya dalam kondisi tenang. Mengetiklah terus. Berimajinasilah dan tulisa apa yang anda fikirkan. Malam hari menjelang tidur, biasanya orang akan mengingat kembali peristiwa-peristiwa penting yang pernah ia perolah selam seharian. Maka saat itulah waaktunya  untuk melampiaskan pengalaman-pengalaman itu ke dalam tulisan. Pasti banyakj yang berharga. Mungkin sebagiannya adalah pesan-pesan berharga orang bijak. Mungkin sebagiannya adalah konsep-konsep cap jempol para pakar. Tulislah itu daan kembangkan dengan pengalaman-penglaman pribadi anda yang lain.     Saat ini saya sedang merasakan bahwa ternyata menulis di atas mobil adalah sesuatu yang mengasyikkan. Saya tak tahu apa sebabnya. Apakah karena otak kita sedang tergoncang-goncang sehingga mudah untuk berfikir? Ataukah karena banyak yang dilihat, sehingga menginspirasi pikiran dan hati kita. Entahlah. Tapi itulah yang saya rasakan. Biasanya, pikiran saya terbang ke mana-mana kalau sedang di atas mobil. Tapi saat ini saya coba menyalurkannya untuk sesuatu yang bermanfaat, yaitu menulis. Insya Allah ini tidak akan mengganggu oranglain. Karena dalam kondisi tenang, suara ketikan anda justeru dapat menjadi irama tertentu yang bisa dinikmati para penumpang. Bukankah sebagian besar penumpang suka dengan bunyi-bunyian? Kalaupun saat anda di mobil ada suara musik atau selainnya yang distel oleh sopir, suara ketikan juga tidak akan terlalu mengganggu karena bunyinya tidak terlalu besar. Tapi saya anjurkan, kalau ada orang lain yang duduk di saming anda, memberi tahulah terlebih dahulu bahwa anda akan melakukan kegiatan mengetik. Pertama, biar dia tidak berfikir anda orang gila, dan yang kedua mana tau suatu  saat ia juga ingin meniru apa yang anda lakukan.   Yaa... Inilah yang saya lakukan, tak taunya saya dah hampir nyampe nih di masjid simpang jalan ke trans di lintas Teluk Kuantan- Pekanbaru. Sekedar tulisan-tulisaan ringan, insya Allah lebih berharga dari pada tidur atau tidak kegiatan sama sekali. (Minggu, 3 November 2013)

Sabtu, November 16, 2013